Olah gerak snatching merupakan kegiatan yang
khusus dilakukan oleh kapal-kapal supply terutama
kapal jenis AHTS dimana pekerjaan ini sangat riskan
dan membahayakan. Kegiatan ini biasanya
dilaksanakan pada saat akan memindahkan muatan
ataupun passanger dari kapal ke lokasi pengeboran
(platform) maupun sebaliknya. Dalam mengolah
gerak kapal AHTS saat snatching terdapat beberapa
faktor yang sangat berpengaruh terhadap olah gerak.
Selain faktor-faktor tersebut hal yang sama
pentingnya yaitu bagaimana berolah gerak. Dari halhal
di atas penulis mengangkat rumusan masalah yang
akan dibahas dalam penulisan peneiitian ini yaitu
sebagai berikut, faktor-faktor apa saja yang perlu
diperhatikan dalam mengolah gerak kapal saat
snatching dan bagaimanakah olah gerak yang
dibutuhkan dalam mempertahankan posisi kapal.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif
kualitatif. Penelitian deskriptif bertujuan untuk
mencari faktor-faktor apa saja yang perlu
diperhatikan dalam mengolah gerak kapal saat
snatching dan kemudian mencari solusi atau upaya
untuk mempertahankan posisi kapal agar penundaan
berjalan dengan lancar dan aman. Penelitian ini juga
disebut sebagai metode kualitatif karena data yang
terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif.
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah
kepustakaan, pengamatan, dokumentasi dan
wawancara.
Dari rumusan masalah yang ada penulis
menyimpulkan bahwa faktor-faktor yang perlu
diperhatikan dalam mengolah gerak kapal saat
snatching ada dua yaitu, faktor dari dalam: bentuk
kapal, jenis dan kekuatan mesin utama, jenis dan tipe
baling-baling, jenis dan tipe daun kemudi dan
thruster, dan faktor dari luar: keadaan laut serta
keadaan perairan. Selain faktor-faktor di atas hal
penting yang perlu diperhatikan yaitu kemampuan
dan pengalaman dalam berolah gerak sehingga pada
saat pelaksanaan akan berjalan lancar.
Kata kunci : Upaya mempertahankan posisi, Rig
Ensco 67, AHTS. Era Maritim
