Sistem pemeliharaan yang dilakukan secara terencana dan berkala dapat memperpanjang usia pakai suatu kapal sehingga dapat menambah produktivitas kapal tersebut. Hal-hal yang berkaitan dengan pemeliharaan pada semua komponen di suatu kapal telah diatur dalam International Safety Management Code (ISM Code) chapter 5, section 10 dalam Maintance Of The Ship And Equipment. Atas dasar itulah perlu dilaksanakannya sistem rencana pemeliharaan atau disebut dengan Planned Maintenance System (PMS) yang telah diterapkan oleh perusahaan pelayaran di atas kapal. Sesuai dengan permasalahan yang dihadapi dalam tidak optimalnya pelaksanaan Planned Maitenance System (PMS) di atas kapal berdampak pada: lifeboat tidak dapat dinaikan ataupun diturunkan dan pengoperasian buka tutup hatch cover terkendala sehingga menghambat operasional dan produktivitas kapal.Dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode yang bersifat kualitatif dan untuk menganalisa masalah-masalah menggunakan tools Fishbone dan Fault Tree Analysis (FTA). Dalam hal mengumpulkan data, pendekatan terhadap obyek yang diteliti melalui observasi, dokumentasi, wawancara dan studi pustaka. Dengan diketahuinya faktor-faktor penyebab tersebut, diharapkan dapat segera diambil tindakan perbaikan dan perawatan sesuai dnegan Planned Maintenance System(PMS) sehingga kegiatan pelayaran dan operasional kapal berjalan dengan lancar dan tidak adanya kerugian pihak manapun Pada akhir bagian skripsi ini Penulis menyajikan kesimpulan dan saran.
Kata Kunci: Pelaksanaan Planned Maintenance System
