ABSTRAKSI
Septian Ibnu Abdillah, 2016, NIT : 49124429 N, “Upaya Pengendalian Kapal
SPB.LAMPAN dalam Berolah Gerak memasuki Alur Pelayaran Sempit di
Sungai Barito”, Skripsi Program Studi Nautika, Program Diploma IV,
Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang, Pembimbing I: Capt. Sidrotul
Muntaha, M.Si., M.Mar.dan Pembimbing II: Yustina Sapan, S.ST, M.M.
Tubrukan adalah Keadaan darurat, karena tubrukan kapal dengan kapal
atau kapal dengan dermaga maupun dengan benda tertentu akan mungkin terdapat
situasi kerusakan pada kapal, korban manusia, tumpahan minyak kelaut (kapal
tangki), pencemaran dan kebakaran.
Dalam proses olah gerak masuk suatu alur pelayaran sempit atau sungai,
dibutuhkan suatu keahlian khusus dan perhatian lebih dibanding berlayar di laut
bebas. Bahkan IMO dalam aturan Colreg’s memberikan perhatian khusus yang
tercantum dalam aturan 9 mengenai alur pelayaran sempit. Selain masalah lebar
alur dan kedalaman sungai, lalu lintas yang ramai juga bisa mengakibatkan
bahaya terhadap kapal, seperti bahaya tubrukan dan kandas. Dalam penulisan
skripsi ini, penulis menjabarkan tentang pelaksanaan olah gerak masuk alur
sungai Barito yang mana dalam pelaksanaannya terdapat beberapa permasalahan
mengenai familiarisasi dan sosialisasi serta perawtan dan pengecekann terhadap
peralatan navigasi.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis dari objek yang diteliti,
dalam hal ini mengumpulkan data berupa pendekatan terhadap obyek melalui
wawancara terhadap sumber berpengalaman, melaui data-data yang yang
berhubungan dengan proses olah gerak masuk alur sungai Barito pada kapal
SPB.Lampan. Penulis akan melakukan identifikasi penyebab hal itu terjadi
dengan cara mengetahui karateristik sungai Barito, serta penyebab tidak
dilakukannya prosedur pengendalian kapal yang benar saat memasuki alur dan
penyebab tidak berfungsinya peralatan navigasi di atas kapal.
Setelah teridentifikasi penyebab tidak dilakukannya prosedur pengendalian
kapal yang benar serta penyebab tidak berfungsinya peralatan navigasi diatas
kapal yang menyebabkan terjadinya bahaya navigasi, maka penulis memberikan
saran dari kesimpulan yang diambil yaitu tentang pelaksanaan sosialisasi serta
familiarisasi kepada seluruh crew kapal terutama crew yang baru bergabung dan
juga tentang saran pelaksanann pengecekan dan perawatan peralatan navigasi
diatas kapal yang harus dilakukan secara berkala. Dengan penyelesaian masalah
tersebut diharapkan kejadian tersebut tidak terulang dan kapal dapat berolah gerak
secara aman, efektif, dan efisisen, diketahuinya hal-hal yang tidak dapat
ditoleransi maka dapat dilakukan mitigasi resiko, yaitu mengurangi atau bahkan
menghilangkan sama sekali resiko yang dapat terjadi selama proses olah gerak.
Sehingga tujuan dari bernavigasi yang aman, cepat, dan tepat dapat terwujud.
Kata kunci: Identifikasi bahaya, penilaian keselamatan, Pelaksanaan Sosialisasi