Integrated Transport Resource Catalog

Pepustakaan Pusat Kementerian Perhubungan Republik Indonesia

Title
PENGARUH PUTUSNYA MOORING WIRE TERHADAP PROSES KEGIATAN BONGKAR MUAT DI KAPAL MT. SC. WARRIOR L
Collection Location
Repository PIP Semarang
Edition
Call Number
ISBN/ISSN
Author(s)
AINUR, ROFICK
Subject(s)
Nautika
Skripsi
Classification
Series Title
GMD
Electronic Resource
Language
Publisher
Publishing Year
2024
Publishing Place
Collation
Abstract/Notes
ABSTRAKSI
Ainur Rofick, 2018, NIT 50134772.N, “Pengaruh putusnya mooring wire terhadap proses kegiatan bongkar muat di kapal MT. SC. Warrior L”. Skripsi, Program Diploma IV, Jurusan Nautika, Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang. Pembimbing I : Capt. Arika Palapa, M.Si., M.Mar, Pembimbing II : Adi Oktavianto, S.T., M.M.
Mooring wire atau tali baja adalah tali tambat yang terdiri dari beberapa helai kawat logam yang di pelintir menjadi heliks. Mooring wire digunakan untuk menahan kapal pada saat sandar. Latar belakang terhadap permasalahan yang terjadi yaitu mencari faktor-faktor dan upaya-upaya pada saat terjadi putusnya mooring wire pada saat proses kegiatan bongkar muat agar proses bongkar muat dapat berjalan dengan lancar dan aman.
Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dengan menggunakan analisa SWOT untuk memaparkan dan mencari solusi serta penyelesaian dari objek yang diteliti. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis selama praktek di kapal MT. SC. Warrior L sesuai kondisi yang dialami pada saat terjadi putusnya mooring wire pada saat proses kegiatan bongkar muat disebabkan oleh buruknya kondisi mooring wire karena sudah, kondisi perairan yang terjadi arus pasang pada saat itu, kurangnya koordinasi antara perwira jaga dan personil jaga di deck, dan kurang dilaksanakannya safety patrol pada saat proses bongkar muat di lakukan.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa putusnya mooring wire terjadi akibat kurangnya koordinasi antara perwira jaga dan personil jaga di deck, kurang dilaksanakannya safety patrol sesuai instruksi perwira jaga, kondisi cuaca yaang pada saat itu terjadi arus pasang, ketidak pedulian personil jaga di deck terhadap lingkungan kerja serta pengetahuan dan pemahaman personil jaga yang masih kurang terhadap mooring wire. Saran penulis, dengan melaksanakan perawatan dan penggantian mooring wire secara berkala, meningkatkan koordinasi dan komunikasi antara semua personil jaga, serta menigkatkan pengetahuan dan pemahaman awak kapal dengan melakukan penyuluhan atau safety meeting.
Kata Kunci : Bongkar muat, Mooring wire, Putus
Specific Detail Info
//repository.pip-semarang.ac.id/554/