Pandu Surya Nugraha, 50134884, 2017, “Pelaksanaan pemuatan garam curah di MV.CrystalJade”,DiplomaIV,Nautika,PoliteknikIlmuPelayaranSemarang, Pembimbing: (I) Capt. H. Hadi Supriono, M.Mar (II) Andy Wahyu Hermanto M.T Pelaksanaanpemuatangaramdalambentukcurahdiperlukantindakanpreventif guna menghindari kerusakan muatan dan ruang palka dari bahaya korosi akibat muatan garam yang memiliki sifat korosif terhadap logam. Dengan dasar ini penulis merumuskan masalah tentang bagaimana pelaksanaan pemuatan garam curah di MV.CrystalJadedanupaya memperkecilterjadinyakerusakanmuatangaramselama berlayar.Demikelancaranprosespersiapanruangpalka,makaperanMualimIsangat berperan aktif. Selama penulis menjalani praktek di atas kapal MV. Crystal Jade ditemukan berbagai permasalahan pada saat pencucian maupun lime coating ruang palka. Permasalahan yang sering terjadi harus ditanggulangi agar tercapai persiapan ruang palka yang optimal untuk pemuatan garam curah ini. Menurut BC Code (2001:4), muatan curah padat adalah muatan selain cairan atau gas, terdiri dari gabunganpartikel-partikel,butiran-bu tiran atau suatu jenis bahan, umumnya seragam dalam komposisinya yang dimuat langsung ke dalam ruang palka di kapal tanpa adanya bentuk kemasan/pembungkus. Metode penelitian yang digunakan oleh penulis didalam menyampaikan masalah adalah metode USG (Urgency, Seriousness and Growth) dalam metode ini dalam penjabaran dan penjelasan masalah dengan memberi skor atas masalah yang lebihtinggiskornyaberdasarkantingkatgawatnya masalah,keseriusanmasalah,serta kemungkinan berkembangnya masalah. Penulis juga menggunakan metode deskriptif kualitatifgunamenunjangpengumpulansumberdatadariskripsiyangditeliti Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan penulis mengenai persiapan ruang palka yang diaplikasikan pada objek penelitian maka diasumsikan terdapat masalah-masalah yang menyebabkan ruang palka menjadi kurang siap untuk menerimamuatangaram,yaitu:kurangnyapengawasandariMualimIdanwaktuyang tersedia untuk mempersiapkan ruang palka, banyak perlengkapan pembersihan atau pencucian ruang muat yang rusak atau tidak tersedia di atas kapal serta terlalu singkatnyawaktupelayaransehinggapersiapanruangmuatkurangmaksimal.Penulis menyimpulkan bahwa pelaksanaan persiapan ruang palka yang optimal yaitu pengawasan dan peran serta oleh perwira yang bertanggung jawab (Mualim I) terhadapkinerjaanakbuahkapalmengenaikegiatanpencuciandanlimecoatingruang palka, pembuatan jadwal terhadap pembersihan ruang muat setelah selesai membongkar muatan dan pemberian pengarahan pada seluruh awak kapal mengenai prosedur persiapan ruang palka, serta dengan melakukan pengecekan maupun perbaikan terhadap peralatan yang rusak sehingga selalu dalam keadaan siap untuk digunakan. Dan pentingnya pengecekan muatan secara rutin guna menghindari kerusakan muatan, dengan melakukan tindakan preventif seperti pengecekan temperatur,soundinggotsertapemberianventilasipadapalka.