ABSTRAKSI
Dhendra Gipa wellihend, 2017, 49124410.N, “Ol ah Gerak Kapal MV. ah Gerak Kapal MV. ah Gerak Kapal MV. ah Gerak Kapal MV. ah Gerak Kapal MV. ah Gerak Kapal MV. ah Gerak Kapal MV. ah Gerak Kapal MV. ah Gerak Kapal MV. ah Gerak Kapal MV. ah Gerak Kapal MV. ah Gerak Kapal MV. Cap Cap Cap IsabelIsabelIsabelIsabel Isabel Dalam Memasuki Alur Dalam Memasuki Alur Dalam Memasuki Alur Dalam Memasuki Alur Dalam Memasuki Alur Dalam Memasuki Alur Terusan PanamaTerusan PanamaTerusan Panama Terusan Panama Terusan PanamaTerusan PanamaTerusan PanamaTerusan PanamaTerusan Panama ”. Skripsi Progam Studi Nautika, Program Diploma IV, Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang, Pembimbing I: Capt. Suherman, M.Mar, pembimbing II: Henny Wahyu Wardhani, M.Pd
Kapal dipilih sebagai sarana angkutan laut yang utama karena pengiriman barang dapat dilaksanakan dalam jumlah yang besar serta biaya yang dikeluarkan lebih kecil dibandingkan dengan sarana angkut yang lain. Dalam pembahasan masalah operasi alat transportasi laut, maka hal ini tidak terlepas dari masalah olah gerak kapal yang merupakan kegiatan yang setiap saat dilakukan oleh kapal. Pengetahuan dasar olah gerak perlu dipelajari oleh seorang mualim sehubungan dengan tugas–tugasnya sebagai perwira diatas kapal.
Dalam berolah gerak dibutuhkan keterampilan dan kecakapan seorang pelaut. Berolah gerak diperairan sempit seperti di Terusan Panama sering menimbulkan beberapa masalah. Keterlambatan kapal MV. Cap Isabel yang disebabkan pihak otoritas Panama tidak memberikan ijin untuk kapal masuk ke perairan dikarenakan oleh tidak berfungsinya dengan baik sistem Radar X-Band, perawatan navigasi yang kurang baik, serta kepadatan kapal yang masuk di alur Panama. Didalam alur Panama terdapat kolam dam yang berfungsi agar kapal dapat memasuki dan keluar dari perairan Panama. Di dalam kolam dam sering kapal mengalami tubrukan yang disebabkan oleh kerja sama yang kurang baik antar perwira dan pandu, terjadinya over run yang menyebabkan tubrukan dengan batas kolam dam, serta terjadinya gesekan antar lambung dan dinding kolam karena jarak kolam dengan dinding yang terlalu sempit.
Agar dalam pelaksanaan proses masuk tidak mengalami keterlambatan dan pihak otoritas memberikan izin langsung maka kapal harus melakukan perawatan dan pengoperasian radar secara baik dan benar sesuai dengan buku pedoman yang dikeluarkan oleh pabriknya, melakukan perawatan alat navigai secara baik dan berkala dan selalu harus dicatat dan dibuat dokumennnya serta melakukan interkasi yang aman dengan kapal saat melintas di perairan Panama. Kerja sama yang baik perwira dan pandu kapal, memberikan informasi yang tepat untuk pertimbangan jarak aman serta memperhatikan efek proppeller dan penggunaan bow thruster adalah cara agar kapal tidak terjadi tubrukan saat berada di kolam dam.
Kata kunci : Terusan Panama, olah gerak, tubruka