Linda Kusuma Wardani (49124724 K), 2017. “Analisis Distribusi Komoditas Ekspor Yang Menjadi Unggulan Di Jawa Tengah.” Skripsi, Jurusan Ketatalaksanaan Angkutan Laut dan Kepelabuhan, PIP, Semarang. Pembimbing I: Capt. Suwiyadi, M.Pd., M.Mar, Pembimbing II: H. Suwondo, MM., M.Mar.E
Dalam upaya mencapai pembangunan ekonomi daerah, pemerintah beserta masyarakatnya harus bisa menggali potensi-potensi unggulan wilayah seperti mengasilkan produk, menciptakan nilai, memanfaatkan sumber daya yang ada, dan mampu mendatangkan pendapatan. Sebuah produk dikatakan unggul jika memiliki daya saing sehingga dapat menangkal produk pesaing di pasar domestik dan menembus pasar ekspor. Berbagai macam latar belakang tersebut muncul rumusan masalah sebagai berikut: 1) Komoditas Ekspor apa saja yang menjadi unggulan di Jawa Tengah? 2) Negara-negara ekspor mana saja yang menjadi tujuan komoditas ekspor unggulan di Jawa Tengah? 3) Bagaimana Prosedur ekspor komoditas yang dihasilkan dari Jawa Tengah?. Komoditas unggulan adalah komoditas potensial yang dipandang dapat dipersaingkan dengan produk sejenis di daerah lain, karena disamping memiliki keungulan komparatif juga memiliki efisiensi usaha yang tinggi. Distribusi adalah kegiatan pemasaran untuk mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan analisis Kuantitatif. Sumber data dari penelitian ini adalah wawancara dari pihak internal Dinperindag Semarang serta studi pustaka literatur maupun internet terkait dengan permasalahan objek. Menurut hasil penelitian dari data Produk Domestik Regional Bruto industri Jawa Tengah menunjukkan komoditas yang memiliki nilai SLQ > 1 dan DLQ < 1 adalah komoditas unggulan. Artinya komoditas tersebut mengalami pertumbuhan lebih cepat dari tingkat nasional dan mempunyai potensi ekspor. Yang termasuk komoditas unggulan Jawa Tengah adalah Industri makanan dan minuman, Industri pengolahan tembakau, Industri Tekstil dan Pakaian Jadi. Negara-negara yang menjadi tujuan ekspor unggulan Jawa Tengah adalah Amerika, Tiongkok, Jepang, Jerman,dan Malaysia. Karena negara-negara ini mempunyai koefisien terbesar dalam perhitungan formula Nopirin. Yang artinya nilai koefisien tidak lebih dari 100% dan ekspor di Jawa Tengah tidak terpusat pada satu negara saja. Sehingga pada akhirnya diperoleh kesimpulan dan saran bahwa komoditas industri yang benar-benar menjadi industri unggulan masih tergolong sedikit. Hal ini perlu peningkatan dari segi kualitas dari SDM, bahan baku berkualitas, penggunaan teknologi tepat guna. Serta negara-negara yang menjadi tujuan komoditas masih terpusat pada negara itu saja hal ini perlu mempertahankan pasar ekspor yang sudah ada dan membuka peluang untuk membuka pasar ekspor negara lain.
Kata Kunci :Distribusi, Ekspor, Komoditas Unggulan, PDRB
