ABSTRAKSI
Benrosby Vinsensius Wilfrid Sihite, 49124472.N, 2017, “Pelaksanaan Dinas Jaga Aman Melewati Singapore Strait Dalam Kondisi Tampak Terbatas Guna Mencegah Bahaya Tubrukan di MT. Raina”, Diploma IV, Nautika, Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang, Pembimbing: (I) Capt. I Kadek Laju, S.H., M.M (II) Agus Hendro Waskito, M.M., M.Mar. E
Tujuan utama dalam sebuah pelayaran adalah untuk menjamin keselamatan kapal dan penumpangnya sampai ke tempat tiba yang telah ditentukan. Dalam melaksanakan pelayaran tidaklah mudah karena adanya faktor yang dapat memicu kecelakaan pelayaran seperti bahaya tubrukan. Faktor yang dapat memicu bahaya tubrukan itu sendiri adalah kondisi yang ramai di daerah bagan pemisah dan keadaan tampak terbatas yang dapat mengganggu dalam melakukan pengamatan. Kecelakaan di laut 80% disebabkan oleh kesalahan manusia, tetapi faktor keadaan tampak terbatas dan ramainya kapal-kapal di daerah bagan pemisah juga sangat berpengaruh bagi operasional kapal, sehingga ini perlu mendapatkan perhatian secara khusus.
Peneliti menggunakan teknik analisa masalah USG (Urgency, Seriousness, Growth) untuk menentukan masalah yang menjadi prioritas utama pada saat pelaksanaan dinas jaga melewati Singapore Strait, sehingga bisa ditemukan pemecahan masalahnya. Peneliti menggunakan metode wawancara, observasi, dokumentasi dan riset kepustakaan sebagai teknik pengumpulan data.
Faktor keadaan tampak terbatas dan kondisi ramainya daerah bagan pemisah sangat berpengaruh terhadap kegiatan dinas jaga di kapal. Kecakapan dan kemampuan seorang Perwira dalam mengidentifikasi faktor tersebut sangat penting, sehingga perwira memahami akan apa yang harus dilakukan pada saat bernavigasi melewati Singapore Strait. Adapun saran peneliti adalah supaya seorang Perwira Jaga lebih meningkatkan kemampuan dan kecakapan dalam melakukan tugas jaga selama melewati Singapore Strait.
Kata Kunci : Singapore Strait, bahaya tubrukan, bagan pemisah, dinas jaga