Catu daya listrik Bandara Internasional Soekarno-Hatta berasal dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai catu daya listrik utama sebesar 30 MVA, dengan beban maksimum yang terpakai saat ini 29.06 MVA. Frekuensi Penerbangan dan jumlah penumpang di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dalam kurun waktu 5 tahun kebelakang terus mengalami peningkatan. Hal ini secara otomatis menyebabkan pula meningkatkan pula meningkatnya pemakaian daya listrik untuk memberikan pelayanan jasa penerbangan. Untuk mengantisipasi ketidakmampuan catu daya listrik utama dalam menyediakan datu daya listrik yang disebabkan oleh meningkatnya pemakaian daya listrik, maka perlu diadakan perencanaan, pengawasan, dan pengendalian terhadap penyediaan catu daya listrik dengan cara peramalan.Dalam penelitian ini data yang digunakan adlah data sekunder yang bersumber dari rekening tagihan listrik (kWH) dan data yang tercatat di log book harian Dinas Main Power Station Engenering. Pada perhitungan runtut waktu (time series) dengan menggunakan Metode Statistik yaitu, Metode Kuadrat Terkecil didapat persamaan untuk data pemakaian daya listrik Bandara Internasional Soekarno-Hatta yaitu sebesar : Y = 24.5660 + 0.0601 X. Berdasarkan hasil penelitian, terhitung pada bulan April 2012 catu daya listrik utama sebesar 30 MVA sudah tidak mampu lagi mensuplai kebutuhan daya listrik di Bandara Internasional Soekarno-Hatta sebesar 30.9967 MVA.
