Fiansyah Yoga Mukti. Dampak Dwelling Time Terhadap Biaya
Penumpukan Petikemas Impor di PT Berlian Dumai Logistcis Cabang Jawa Timur. Dibimbing oleh Intan Sianturi dan Diyah Purwitasari.
Indonesia termasuk negara dengan biaya logistik yang tinggi di ASEAN sehingga menjadi sorotan baik oleh pelaku usaha maupun pemerintah. Tingginya biaya logistik tersebut salah satunya disebabkan oleh durasi bongkar muat barang di pelabuhan (dwelling time) yang terlalu lama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya dampak dwelling time impor dan biaya penumpukan petikemas impor, serta mengetahui dampak dwelling time terhadap biaya penumpukan petikemas impor di PT Berlian Dumai Logistics Cabang Jawa Timur. Biaya penumpukan petikemas merupakan tarif yang dibebankan oleh pelabuhan dalam hal ini pelabuhan terminal petikemas kepada pengguna jasa atas setiap kegiatan. Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan uji-t untuk menguji hipotesis. Merujuk pada hasil penelitian tentang variabel dwelling time (X) dan variabel biaya penumpukan petikemas (Y) di PT Berlian Dumai Logistics menunjukkan bahwa petikemas berukuran 40ft memiliki rata-rata dwelling time selama dua hari, dengan rata-rata biaya yang harus dibayarkan sebesar
Rp1.381.723. Sedangkan pada petikemas berukuran 20ft memiliki rata-rata dwelling time selama 3,8 hari, dengan rata-rata biaya yang harus dibayarkan sebesar Rp1.686.107. Hasil uji hipotesis dengan menggunakan uji-t menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 yang berarti Ha diterima dan H0 ditolak, dengan model regresi Y = -30583 + 630106x untuk petikemas 40ft dan Y = -412664 + 545964x untuk petikemas 20ft yang berarti terdapat dampak positif dan signifikan antara dwelling time terhadap biaya penumpukan petikemas impor.
Kata kunci: Dwelling Time, Biaya Penumpukan, Petikemas.
